tanamanbatang bawah (rootstock) diambil dari buah nangka yang telah diperam beberapa hari setelah dipetik dari pohon terpilih. Biji (benih) yang telah dibersihkan kemudian disemai pada media pasir dalam keranjang kecambah. Setelah kecambah 35–40 hari setelah tanam atau mencapai tinggi ± 10cm hingga membentuk dplmenghasilkan buah yang lebih bermutu dan jumlahnya lebih banyak dari pada di dataran tinggi. 6. PEDOMAN BUDIDAYA 6.1. Pembibitan 1) Perbanyakan dengan Biji a) Biji dipilih dari tanaman yang sehat, kuat dan buahnya berkualitas. Biji dikeringanginkan dan kulitnya dibuang. CaraTanam Ketumbar. Sebelum ditanam, tentunya biji harus diperlakukan dahulu dengan cara merendam biji ketumbar di dalam air hangat selama 2 hingga 12 jam untuk mengaktifkan biji tersebut. Setelah itu tabur biji pada tanah dalam wadah bekas, dengan kedalaman 1-2 cm. Biji akan tumbuh dalam masa 7-10 hari. Vay Tiền Nhanh. Cara Menanam Pohon Nangka Yang Baik – Pohon Nangka merupakan salah satu jenis tanaman yang menghasilkan buah dengan nama yang sama, Buah Nangka berbentuk oval dengan kulitnya bergerigi seperti buah duren namun ukurannya durinya pada kulit nangka tidak sebesar durian. Buah nangka yang sudah matang dapat dimafaatkan sebagai bahan pembuat minuman seperti jus maupun es campur, namun juga bisa dinikmati langsung tanpa diolah. Selain dimanfaatkan saat sudah matang, buah nangka biasanya banyak digunakan sebagai bahan masakan seperti bahan pembuat gudeg makanan khas jogja. Untuk membudidayakan pohon nangka agar cepat menghasilkan buah dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut ini Menyiapkan Bibit Nangka Pembibitan buah nangka yang paling sering dilakukan adalah melalui bijinya, pembibitan dilakukan dengan melakukan penyamaian biji nangka dari buah nangka yang sudah tua dan matang. Sebelum melakukan penyemaian, biji nangka harus dibersihkan dari daging nangka yang masih tersisa dan juga lendir-lendir yang terkandung dalam kulit bijinya. Pembersihan dapat dilakukan dengan mencuci dan menjemur biji dibawah sinar matahri sekitar 2 jam saja. Siapkan media semai berupa polybag yang diisi dengan campuran tanah dan pupuk kandang, jumlah polybag disesuaikan dengan jumlah bibit yang akan disemai. Pada saat penyemaian, 1 polybag hanya untuk 1 biji nangka saja. Sebelum dilakukan penyemaian, biji beton sebaiknya direndam kembali dalam air hangat dan biarkan selama 2 hari di dalam rendaman air. Setelah itu angkat dan tiriskan, kemudian benamkan biji nangka ke media semai yang telah disiapkan. Lakukan penyiraman sehari sekali pada sore hari. Biarkan sampai bibit nangka tumbuh dan mencapai tinggi batang 60cm-70cm atau diameter batang sekitar 1,5cm untuk siap ditanam ke lahan tanam permanen. Jika anda menginginkan pohon nangka yang cepat berbuah, maka penyiapan bibit sebaiknya dilakukan dengan okulasi. Namun tingkat keberhasilannya cukup rendah, mengingat kandungan getah pada pohon nangka cukup banyak. Lakukan okulasi dengan cara yang benar seperti cara menanam pohon srikaya. Apabila anda tidak ingin repot, maka belilah bibit buah nangka di kios-kios yang menjual bibit tanaman buah dan bibit bunga. Carilah bibit yang dibudidayakan dari hasil okulasi atau sambung pucuk, biasanya ditandai dengan adanya bekas sayatan di kulitnya. Biarkan selama 2 minggu bibit hasil pembelian, agar menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. Menyiapkan Lahan Tanam Pohon nangka adalah pohon yang memerukan ruang tumbuh, serta bentuk batangnya yang rindang. Sehingga lahan tanam untuk ohon nangka sebaiknya lahan yang relatif luas, dan jauhkan dari bangunan rumah, dikhawatirkan akar pohon nangka dapat merusak struktur bangunan rumah. Buatlah lubang tanam dengan ukuran 60cm x 60cm dengan kedalaman sekitar 50cm – 60cm, isi lubang tanam dengan pupuk kandang sampai 1/2 bagian terisi. Biarkan lubang selama 3 minggu sebelum ditanami agar unsur hara dalam pupuk kandang meresap sempurna dalam tanah. Jika pohon buah nangka akan dibudidayakan dalam jumlah yang banyak, maka buatlah lubang tanam dengan ukuran yang sama pada jarak sekitar 6-7meter dari lubang yang sebelumnya. Menanam Bibit Pohon Nangka Setelah bibit nangka siap tanam, maka langkah selanjutnya adalah memindahkan bibit pohon nangka dekat lubang tanam yang telah dibuat. Robek polybag semaian secara perlahan agar tanah semaian tidak hancur, kemudian masukkan pangkal bibit nangka ke dalam lubang tanam yang telah disediakan. Tutup lubang dengan tanah sisa galian yang ada di dekat lubang. Padatkan dengan cara menginjak secara perlahan-lahan. Lakukan penyiraman setelah semua bibit nangka selesai ditanam. Penanaman nangka sebaiknya dilakukan pada awal musin hujan agar tidak perlu repot melakukan penyiraman. Merawat Pohon Nangka Perawatan yang dilakukan adalah dengan membersihkan rumput atau tanaman perdu yang tumbuh disekitar pohon nangka, kemudian lakukan pemupukan ulang pada umur tanaman sekitar 6 bulan dengan menggunakan pupuk kandang. Pembasmian hama juga perlu dilakukan jika pohon nangka diserang hama, lakukan penyemprotan dengan menggunakan insectisida dengan takaran sesuai yang dianjurkan pada kemasan. Masa Panen Buah Nangka Pohon nangka yang dibudidayakan dari biji, akan menghasilkan buah pada umur tanaman sekitar 7-10 tahun, namun jika bibit nangka hasil okulasi akan menghasilkan buah pada umur 5 tahun. Pemanenan dilakukan jika buah sudah masak yang ditandai dengan muncul bau harum dan juga ukuran duri-duri pada kulit nangka sudah mulai membesar. Itulah beberapa langkah sederhana cara menanam pohon buah nangka dari biji dan secara okulasi agar cepat menghasilkan buah. Saat ini sudah banyak dikembangkan bibit pohon nangka mini yang dapat ditanam dalam pot dan juga dapat menghasilkan buah dalam usia tanam sekitar 2 tahun saja. Tentunya ini menjadi kabar baik bagi para pecinta tanaman, tidak perlu menunggu terlalu lama untuk dapat menikmati pohon nangka yang cepat berbuah. Sumber Unduh PDF Unduh PDF Pohon mangga adalah salah satu tanaman yang paling mudah ditanam dari bijinya dan juga dirawat. Ukuran dan rasa buah tergantung pada jenis mangga yang Anda pilih, jadi pastikan untuk memilih jenis mangga yang rasanya Anda sukai. Anda bisa menanam pohon mangga di dalam pot agar ukurannya tetap kecil, atau menanamnya langsung ke tanah untuk memperoleh pohon yang ukurannya lebih besar. Cara apapun yang Anda pilih, Anda akan bisa menikmati buah yang lezat ini tahun demi tahun! 1 Periksa zona iklim tempat tinggal Anda. Mangga berasal dari kawasan tropis yang panas dan lembap seperti Asia dan Oseania. Jadi, mangga seharusnya mudah tumbuh di mana saja di Indonesia. Sementara itu, di area yang lebih sejuk, mangga masih bisa ditanam di dalam pot sehingga dapat dibawa ke dalam ruangan selama cuaca dingin. [1] Mangga varietas cogshall adalah jenis yang lazim ditanam di dalam ruangan dan dengan pemangkasan secara teratur, tingginya dibatasi maksimal 2,4 m. [2] Selain itu, masih ada varietas mangga yang lebih kecil sebagai pilihan untuk lahan tanam terbatas. 2 Cari tanaman induk mangga. Cara paling tepat untuk memperoleh biji yang akan tumbuh dengan baik di lingkungan Anda adalah dengan mencari induk tanaman di sekitar Anda. Pohon mangga di sekitar Anda yang menghasilkan buah yang lezat akan memberikan biji yang cocok untuk lingkungan Anda. Jika Anda tinggal di daerah beriklim hangat dengan musim dingin yang ringan, Anda mungkin bisa menemukan pohon mangga sehat di sekitar rumah Anda. Jika Anda tidak bisa menemukan pohon mangga, Anda bisa memesan biji atau membelinya di toko. Pastikan Anda memilih jenis mangga yang telah diketahui dapat tumbuh dengan baik di daerah tempat Anda tinggal. Anda juga bisa menanam biji dari buah yang Anda beli di supermarket. Namun begitu, biji mangga ini akan memiliki peluang yang lebih kecil untuk dapat tumbuh di lingkungan Anda terlebih jika mangga tersebut berasal dari negara lain. Walaupun begitu, tidak ada salahnya untuk mencoba! 3 Periksa biji mangga untuk mengetahui apakah biji tersebut dapat tumbuh. Potong buah mangga untuk membuka kulit bijinya. Potong kulit luar biji dengan hati-hati untuk mengeluarkan biji mangga. Biji mangga yang sehat akan tampak gelap dan segar. Seringkali biji mangga berkerut dan berwarna abu-abu jika terlalu lama berada dalam suhu dingin. Anda tidak bisa lagi menanam biji mangga yang sudah berkerut seperti ini. [3] Potong daging buah mangga sedekat mungkin dengan bijinya. Letakkan mangga di telapak tangan Anda, dan perlahan-lahan potong daging buah mangga di kedua sisinya, potong daging buah menjadi bentuk dadu berukuran sekitar 2 cm x 2 cm. Kemudian balik buah mangga dan keluarkan dagingnya. Makan buah mangga langsung dari kulitnya, atau pisahkan dengan sendok dan masukkan ke dalam mangkuk. Anda bisa menggunakan sarung tangan untuk melindungi kulit Anda dari getah mangga yang bisa mengiritasi kulit. 4Tentukan metode untuk menyiapkan biji. Anda bisa mengeringkan, atau merendam biji, seperti yang dijelaskan selanjutnya. Iklan Mengeringkan Biji 1Keringkan biji dengan kertas. Letakkan di tempat yang cerah dan kering selama sekitar 3 minggu. Setelahnya, dengan satu tangan, cobalah untuk membuka biji, namun jangan sampai terbelah menjadi dua; Anda hanya perlu sedikit memisahkan kedua bagian biji dan membiarkannya mengering selama satu minggu lagi. 2Letakkan dalam tanah yang subur dan memiliki drainase baik di dalam wadah. Gali lubang sedalam 20 cm. Dengan bagian biji yang cembung mengarah ke bawah, masukkan biji ke dalam tanah. 3Sirami dengan baik. Sirami setiap hari atau setiap beberapa hari sekali tergantung pada keadaan tanah. Setelah sekitar 4 hngga 6 minggu, Anda mungkin akan mulai melihat pohon mangga Anda setinggi100 mm hingga 200 mm. Tergantung pada jenis mangga yang sebelumnya Anda pilih, warna pohon Anda mungkin ungu gelap, hitam atau hijau terang. 4Tanam benih di dalam wadah yang memungkinkan akarnya tumbuh sehat dan baik. Lalu setelah siap, pindahkan ke kebun. Iklan Merendam Biji Anda bisa menggunakan metode ini untuk menggantikan metode pengeringan jika Anda mau. 1Kelupas biji mangga. Kelupas bagian terluar biji mangga agar lebih mudah tumbuh. Buat potongan kecil pada biji mangga atau gosokkan bagian terluarnya hingga lapisan luarnya terkelupas. 2Rendam biji mangga. Letakkan biji mangga di dalam wadah kecil air, dan letakkan wadah ini di tempat yang hangat seperti di dalam lemari. Rendam biji mangga selama 24 jam. 3Angkat biji dari wadah dan bungkus dengan kertas yang lembab. Bungkus bji di dalam kantung plastik yang bagian sudutnya berlubang. Jaga agar kertas pembungkusnya tetap lembab dan tunggu biji mulai bertunas - biasanya sekitar 1- 2 minggu. Pastikan biji disimpan di tempat yang hangat dan lembab untuk membantu pertumbuhannya. [4] 4Siapkan pot untuk bibit mangga. Mulai tanam bibit Anda di dalam pot. Pilih yang ukurannya cukup besar untuk menampung biji dan isi dengan campuran tanah pot dan kompos. Anda bisa menanam biji mangga langsung ke tanah, namun menanamnya di dalam pot akan memungkinkan Anda untuk mengendalikan suhu selama awal masa pertumbuhannya. [5] 5Sinar matahari akan memperkuat bibit mangga. Letakkan pot di luar di bawah sinar matahari sebagian sehingga bibit mangga akan terbiasa dengan sinar matahari, mengeras sebelum dipindahkan ke tempat yang mendapatkan sinar matahari penuh. Iklan 1 Pindahkan bibit mangga ke tempat yang mendapatkan sinar matahari penuh. Pilih daerah yang mendapatkan sinar matahari penuh untuk menanam biji mangga Anda. Pastikanlah tempat ini merupakan tempat yang Anda inginkan, karena pohon mangga akan tumbuh besar! Saat menanam di posisi terakhirnya, carilah lokasi di halaman belakang rumah yang memiliki drainase yang baik. Pikirkan juga untuk selanjutnya, pilih area yang tidak mengganggu gedung lain, atau pipa bawah tanah, atau kabel listrik. Pindahkan bibit setelah sistem akar yang sehat dan baik terbentuk. Ketebalan batang dasar mangga harus mencapai sekitar 5 cm. 2Biarkan mangga tumbuh di dalam pot. Anda bisa membiarkan tanaman tetap di dalam pot jika Anda ingin pohon mangga berukuran kecil. Menanam dalam pot adalah solusi ideal jika Anda tinggal di daerah beriklim dingin sehingga Anda bisa memasukkan pot ke dalam rumah saat suhu di luar turun. 3 Tanam benih mangga. Gali lubang dengan ukuran yang cukup besar untuk akar benih mangga. Ukuran lubang harus tiga kali ukuran akar. Tambahkan sepertiga campuran media pot yang berkualitas, sepertiga pasir kebun, dan sisanya isi dengan tanah. Letakkan benih di dalam lubang, tepuk-tepuk tanah sekitarnya, dan siram dengan air. Berhati-hatilah agar bibit tidak patah saat ditanam. Jaga agar batang tanaman mangga yang masih muda ini tidak sampai terkelupas di bagian bawahnya. 4 Sirami tanaman mangga Anda secara teratur dan gunakan sedikit pupuk. Tanaman mangga membutuhkan waktu paling tidak 4 hingga 5 tahun hingga berbuah. Tanaman ini membutuhkan waktu yang lama sampai siap berbuah tapi layak untuk ditunggu. Jangan terlalu banyak memberikan pupuk. Karena akibatnya tanaman Anda akan lebih banyak menghasilkan daun daripada buah. Iklan Pohon yang ditanam dari benih membutuhkan waktu enam hingga delapan tahun hingga berbuah. Anda juga bisa membeli biji mangga dari perusahaan benih tanaman. Jangan menyirami pohon secara berlebihan. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Syarat Tumbuh Tanaman Nangka1. Iklim2. Tanah / Media TanamCara Budidaya Tanaman Nangka1. Pembibitan Tanaman Nangka2. Penyemaian Bibit Tanaman Nangka3. Persiapan Lahan Tanam4. Penanaman Tanaman Nangka5. Pemeliharaan Tanaman Nangka6. Panen Tanaman NangkaArtikel Terkait Nangka, tanaman yang memiliki kulit mirip dengan buah durian, termasuk buah dengan rasa manis yang khas. Meskipun tanaman ini banyak ditemukan di Indonesia, tetapi kenyataannya tanaman ini bukanlah asli dari Indonesia. India adalah negara yang tepatnya menjadi asal usul nangka. 6 Cara Budidaya Tanaman Nangka Lengkap Bermula dari India, kini tanaman yang dijuluki jack fruit dalam bahasa Ingggris ini, sudah menyebar hampir ke seluruh dataran Asia, terutama Asia Tenggara. Misalnya saja, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Hanya saja, kondisi buah dari nangka yang memang tidak bisa tahan lama, membuatnya cukup susah jika harus diekspor ke dataran Eropa. Berbicara masalah manfaat, tanaman nangka hampir seluruhnya bisa dimanfaatkan. Mulai dari buahnya yang tentunya dapat disantap secara langsung atau diolah dengan makanan lain. Bijinya pun bahkan bisa dikonsumsi dengan cara direbus. Lalu, buah nangka yang muda juga bisa disantap sebagai sayuran yang banyak digemari. Tak lupa, bagian batang dari pohon nangka bisa berfungsi sebagai bahan untuk perkakas atau meubel. Dalam hal jenisnya, tanaman nangka dibedakan menurut jenis buahnya dan ukurannya. Jika menurut daging buahnya, ada tiga macam nangka yaitu nangka salak, nangka bubur, dan nangka cempedak. Sedangkan, jika menurut ukurannya, nangka dibagi menjadi dua yaitu nangka besar dan kecil. Akan tetapi, di Indonesia jenis atau varietas dari nangka ternyata terbagi menjadi berbagai macam lagi seperti nangka dulang, nangka celeng, nangka merah, nangka kunir, nangka mini, dan lain sebagainya. Banyaknya macam nangka tersebut, maka tidak mustahil untuk budidaya tanaman nangka mulai dari sekarang, karena untuk mencari bibitnya pun tidak akan terlalu susah. Syarat Tumbuh Tanaman Nangka Umumnya, setiap tanaman yang akan dibudiayakan setidaknya harus memenuhi kriteria atau syarat tumbuh tanaman nangka. Pada tanaman nangka, syarat tumbuhnya meliputi iklim dan tanah media tanam. Penjelasan lebih lanjut tentang dua syarat tadi adalah sebagai berikut. 1. Iklim Iklim berperan penting dalam pertumbuhan tanaman nangka. Iklim ini berhubungan dengan kondisi cuaca, suhu, curah hujan, dan lainnya. Suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman nangka berkisar dari 16-31 °C. Kemudian, kelembaban udaranya yang dibutuhkan oleh nangka cukup tinggi. Curah hujan per tahunnya untuk tanaman nangka sekitar 1500-2500 mm. Akan tetapi, tanaman nangka juga bisa hidup pada musik kemarau lebih dari 4 bulanan. Dikarenakan hal ini, tanaman nangka juga membutuhkan sinar matahari cukup banyak untuk kebutuhan fotosintesisnya. 2. Tanah / Media Tanam Sebenarnya, tanaman nangka bisa hidup pada tanah yang kering ataupun gembur. Namun, tanaman ini akan lebih bagus dalam hal pertumbuhan, jika ditanam pada tanah liat yang berpasir atau berlempung. Tanaman nangka juga dapat tumbuh baik pada dataran rendah atau tinggi dengan tingkat ketinggian maksimal 1300 mdpl. Untuk pH tanah yang sesuai dengan pertumbuhan angka biasanya sekitar 6-7. pH atau tingkat keasaman tanah menjadi hal yang tidak boleh diabaikan, dikarenakan hal ini juga akan menentukan kualitas tumbuhnya buah tanaman. Perlu diketahui juga jika akan dari tanaman nangka ini termasuk tumbuh sangat dalam, sehingga usahakan untuk memilih tanah yang lapisannya cukup tebal. Tak jauh beda dengan tanaman pada umumnya, cara budidaya tanaman nangka juga melalui tahapan-tahapan yang saling berurutan. Tahapan tersebut bermula dari proses pembibian, penyemaian bibit, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan masa panen. 1. Pembibitan Tanaman Nangka Pembibitan tanaman nangka sebenarnya dapat dilakukan dengan cara cangkok dan biji. Namun, untuk lebih efektif dan menghasilkan hasil budidaya yang baik, pembibitan dengan biji lebih disarankan. Ini dikarenakan budidaya dengan cangkok diketahui tidak begitu membuahkan hasil yang baik. Pembibitan Tanaman Nangka Dalam menentukan bibit yang bagus, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan oleh petani tanaman nangka. Bibit dengan kualitas yang bagus umumnya didapatkan dari tanaman dengan kondisi batang, daun, dan buah yang sehat. Sehingga, dapat dikatakan jika pohon nangka yang bagus pastinya menghasilkan biji yang bagus pula. Sebelum biji nangka disemaikan, biji tersebut harus dicuci dengan air mengalir. Bagian kulit dari biji yang memiliki tekstur berlending pun harus dibuang. Setelah itu, usahakan biji nangka tidak sampai mengering karena akan mempengaruhi kualitas perkecambahan biji. 2. Penyemaian Bibit Tanaman Nangka Proses menyemai bibit nangka bisa dilakukan dengan media polybag dan dianjurkan tempat peyemaian harus terjangkau oleh sinar matahari. Mengingat biji semai tanaman nangka membutuhkan sekitar 60% intensitas cahaya matahari. Pengairan juga perlu dilakukan pada biji semai secara rutin sekali sehari pada waktu pagi hari. Begitu juga saat biji semai akan mulai dipindahkan ke lahan yang lebih luas untuk menghindari tanaman mengalami kekeringan. 3. Persiapan Lahan Tanam Sembari menunggu pertumbuhan biji semai tanaman nangka, alangkah baiknya jika sambil mempersiapkan lahan tanam. Persiapan lahan ini mencangkup beberapa tahapan, dimulai dari proses penggemburan tanah, pembentukan bedengan, pengapuran, dan pemupukan. Pertama, lahan yang akan ditanami tanaman nangka haruslah dalam kondisi bersih bebas dari gulma. Serta, tanah harus dalam kondisi gembur. Untuk itu, tanah terlebih dulu dibajak atau dicangkul. Melangkah ke proses selanjutnya adalah pembuatan bedengan. Bedengan dibuat dengan ukuran yang relatif, namun umumnya adalah sekitar 5 x 1 m atau 10 x 1. Untuk tinggi bedengan sendiri paling tidak sekitar 15 cm dan jarak yang dianjurkan antar bedengan adalah sekitar 0,45 m. Tak lupa pula jalur pengontrolan tanaman juga harus dibuat untuk memudahkan petani dalam mengecek pertumbuhan nangka. Selain itu, lahan juga membutuhkan yang namanya saluran pengairan untuk mecegah terjadinya genangan berlebih pada permukaan tanah. Kemudian, pH tanah yang ternyata tidak sesuai dengan syarat tumbuh tanaman, harus diberikan kapur pertanian. Misalkan saja, pH tanah berada dikisaran kurang dari 5, maka pemberian kapur sangat dianjurkan. Sebaliknya, jika kondisi tanah ternyata mempunyai pH diatas nilai 7, maka pemberian belerang lebih dianjurkan. Kadar kapur pertanian atau belerang menyesuaikan ukuran lahan. Terakhir, sebelum tanah siap untuk ditanami, lubang tanam harus terlebih dulu dibuat dan dilakukan pemupukan pada lubang tersebut. Jenis pupuk yang cocok untuk proses ini merupakan pupuk kadang. Proses pemberiannya diusahakan dilakukan pada 3 minggu sebelum tanaman akan ditanam. Kemudian, seminggu sebelum penanaman juga diperlukan pemberian pupuk NPK sebanyak 100 gram pada setiap lubangnya. 4. Penanaman Tanaman Nangka Pada tahapan penanaman tanaman nangka, waktu yang paling tepat adalah saat musim hujan, sehingga penyiraman tidak perlu dilakukan secara berlebih. Sementara itu, jika proses penanaman ternyata dilakukan pada saat musim kemarau, maka proses pengairan harus diperhatikan lebih. Pemindahan bibit semai ke lahan harus dikerjakan dengan hati-hati untuk menghindari terjadinya kerusakan tanaman. Kriteria bibit semai yang boleh dipindahkan ke lahan yang lebih luas adalah bibit yang berusia 1 hingga 1,5 bulan. Lalu, ukuran tanamannya sudah setinggi 70 cm. 5. Pemeliharaan Tanaman Nangka Pada tahapan pemeliharaan, ada beberapa langkah yang sekiranya perlu untuk dilakukan. Semua langkah-langah tersebut akan diuraikan lebih lanjut pada penjelasan di bawah ini. Penyulaman Proses ini dianjurkan untuk dilakukan dengan tujuan menggantikan tanaman yang ternyata tidak tumbuh dengan baik. Usahakan agar proses ini dilakukan pada saat tanaman masih dalam tahun pertama atau kedua pertumbuhan, tepatnya pada musim penghujan. Penyiangan Penyiangan jika didefinisikan merupakan proses untuk membasmi tanaman pengganggu yang tumbuh di sekitar tanaman nangka. Umumnya, pada langkah pemeliharaan ini dianjurkan untuk dilakukan pada saat usia tanaman sekitar 1-2 bulan. Langkah ini juga harus dilanjutkan secara rutin setidaknya 2 hingga 4 bulan sekali dalam 2 hingga 3 tahun. Dalam tekniknya, penyiangan terbagi menjadi dua yaitu secara manual dan kimiawi. Jika dilakukan secara manual, maka tanaman pengganggu dengan radius 1 meter di sekitar tanaman nangka bisa dicabuti. Sedangkan, dengan cara kimiawi menggunaka larutan herbisida sebanyak 1,5 liter untuk 600 liter air, ini berlaku untuk 1 hektar tanah. Pemupukan Pemupukan yang dimaksud di sini merupakan pemupukan susulan setelah pemupukan yang dilakukan sebelum proses tanam. Pertama, pemberian pupuk diberikan saat tanaman menginjak usia satu minggu dari masa tanam dengan pupuk NPK sebesar 100 gram untuk setiap tanaman. Kedua, proses pemupukan dilakukan saat tanaman menginjak usia 6 bulan setelah masa tanaman. Pupuk yang diberikan juga sama yaitu pupuk NPK sebesar 150 gram untuk setiap tanaman. Selanjutnya, untuk proses pemupukan dilakukan saat tanaman menginjak usia 1 tahun atau 12 bulan sebesar 200 gram pupuk NPK untuk setiap tanaman. Pada proses pemupukan keempat, pupuk diberikan saat usia tanaman menginjak usia 18 bulan sebanyak 250 gram NPK untuk setiap tanaman. Kelima, pempupukan diberikan saat usia tanaman mencapai 24 bulan dengan dosis pupuk NPK sebesar 300 gram untuk setiap tanamannya. Jika tanaman tumbuh pada tanah dengan kondisi kurang subur, serta tanaman tersebut ternyata telah berbunga, maka pupuk organik sebanyak 650 gram perlu untuk diberikan juga. Aada pula tambahan pupuk daun untuk pertumbuhan daun yang lebih sehat. Pemberian pupuk daun dilakukan rutin setiap 2 minggu hingga tanaman berusia 17 bulan. Pengairan Sanitasi yang baik menjadi salah satu faktor pertumbuhan tanaman nangka. Tanaman ini membutuhkan cukup pengairan, akan tetapi tidak menyukai tanah dengan kondisi yang menggenang. Sehingga, pengairan tidak perlu dilakukan berlebihan dan cukup rutin setiap sehari sekali. Pengendalian Hama dan Penyakit Ada banyak macam hama yang biasanya menyerang tanaman nangka. Jenis-jenis tersebut antara lain, ulat pengerek pucuk, kumbang belalai coklat, kumbang bersayap selaput, larva lalat buah, dan beberapa hama lainnya. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Nangka Setiap jenis hama tadi pastinya memiliki penanganan yang berbeda. Namun, secara umum penyemprotan insektisida menjadi andalan banyak petani. Jenis insektisida yang disemprotkan pun juga menyesuaikan jenis hama yang akan dibasmi. Pada ulat pengerek pucuk, jenis insektisida yang ampuh adalah insektisida Thiodan 35 EC atau insektisida dengan bahan aktif karboril atau Sevin 85 S. Jenis penyakit yang umumnya menyerang tanaman nangka disebabkan oleh adanya jamur. Adalah bakteri mati bujang, serangan busuk akar, dan busuk batang. Secara umum, penyakit ini akan menyerang pada musim penghujan mengingat jamur memang mudah sekali berkembang biak pada masa tersebut. Dalam hal mengatasi penyakit akibat jamur tadi, pemotongan bagian tanaman yang terkena penyakit dan pemupukan rutin sesuai penjelasan di atas, bisa meminimalisir terjadinya penyakit dan membantu pertumbuhan tanaman supaya lebih optimal. Baca Juga Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Nangka 6. Panen Tanaman Nangka Panen Tanaman Nangka Panen merupakan proses untuk mengambil atau memetik buah yang sudah masak. Ada beberapa ciri yang menandakan jika tanaman nangka sudah matang. Apabila buah dipukul-pukul memunculkan suara nyaring. Ada bau harum yang menyerbak dari buah. Kulit buahnya nampak seperti pecah. Keempat, duri dari buah akan lebih lunak. Kelima, warna kulit buahnya akan menjadi kecoklatan. Kemudian, dalam pemotongan buahnya, dilakukan dengan alat pemotong yang tajam pada bagian tangkainya. Usia tanaman nangka untuk berbuah juga bisa dibilang tidak cepat, dikarenakan pada tanaman nangka besar biasanya akan berbuah saat usianya 5-10 tahun. Sedangkan, pada tanaman dengan buah kecil, tanaman akan mulai berbuah pada usia 2 tahun. Baca Juga Cara Penanganan Pasca Panen Buah Nangka Meskipun, membutuhkan waktu yang lama untuk berbuah, namun dengan rasa yang nikmat menjadikan proses menunggu berbuah ini tak akan sia-sia. Di pasaran pun permintaan akan buah nangka juga cukup tinggi terutama saat musim tanaman ini berbuah. Sehingga, cara budidaya tanaman nangka pastinya tidak akan merugikan.

cara menanam buah nangka dari biji