Macammacam Asbab An-Nuzul. 1. Dilihat dari sudut pandang redaksi-redaksi yang digunakan dalam riwayat asbabun nuzul. Ada dua redaksi yang digunakan dalam periwayatan Asbab An-Nuzul , yaitu shari ( visionable/jelas) dan muhtamilah ( impossible/kemungkinan) redaksi rasul yaitu yang sudah jelas menunjukkan asbabun nuzul, dan tidak mungkin pula
TeksArab, Latin dan Terjemah Surat Al-Mujadilah Ayat 11. Arti Perkata Surat Al-Mujadilah Ayat 11. Asbabun Nuzul QS. Al-Mujadilah Ayat 11. Al-Mujadilah ayat 11 ini diturunkan pada hari jum'at ketika Rasulullah SAW berdiam disuatu tempat setelah perang badar bersama para sahabat dan sudah menjadi kebiasan beliau memberikan tempat khusus bagi
إِنَّٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا
Vay Tiền Nhanh. Qur’an An-Nisa'58 An-Nisa'58 Salin Ayat Copy to Clipboard Tambah Penanda Bookmark Ditandai Marked Bagikan Ayat Share Aya Tafsir Ayat Asbabun Nuzul innallāha ya`murukum an tu`addul-amānāti ilā ahlihā wa iżā ḥakamtum bainan-nāsi an taḥkumụ bil-'adl, innallāha ni'immā ya'iẓukum bih, innallāha kāna samī'am baṣīrā Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Indeed, Allah commands you to render trusts to whom they are due and when you judge between people to judge with justice. Excellent is that which Allah instructs you. Indeed, Allah is ever Hearing and Seeing. Salin Ayat Copy to Clipboard Tambah Penanda Bookmark Ditandai Marked Bagikan Ayat Share Aya Tafsir Ayat Asbabun Nuzul ۞ إِنَّ ۞ اِنَّ sesungguhnya Indeed ٱللَّهَ اللّٰهَ Allah Allah يَأْمُرُكُمْ يَاۡمُرُكُمۡ Dia menyuruh orders you تُؤَدُّوا۟ تُؤَدُّوا menyampaikan render ٱلْأَمَـٰنَـٰتِ الۡاَمٰنٰتِ amanat the trusts أَهْلِهَا اَهۡلِهَا ۙ yang berhak menerimanya their owners وَإِذَا وَاِذَا dan apabila and when حَكَمْتُم حَكَمۡتُمۡ kamu menetapkan hukum you judge بَيْنَ بَيۡنَ diantara between ٱلنَّاسِ النَّاسِ manusia the people تَحْكُمُوا۟ تَحۡكُمُوۡا kamu menetapkan hukum judge بِٱلْعَدْلِ ۚ بِالۡعَدۡلِ ؕ dengan adil with justice إِنَّ اِنَّ sesungguhnya Indeed ٱللَّهَ اللّٰهَ Allah Allah نِعِمَّا نِعِمَّا sebaik-baiknya excellently يَعِظُكُم يَعِظُكُمۡ Dia memberi pelajaran kepadamu advises you بِهِۦٓ ۗ بِهٖ ؕ dengannya with it إِنَّ اِنَّ sesunguhnya Indeed ٱللَّهَ اللّٰهَ Allah Allah سَمِيعًۢا سَمِيۡعًۢا Maha Mendengar All-Hearing بَصِيرًۭا بَصِيۡرًا Maha Melihat All-Seeing
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ ۞ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا ﴿٥٨﴾ innallāha ya`murukum an tu`addul-amānāti ilā ahlihā wa iżā ḥakamtum bainan-nāsi an taḥkumụ bil-'adl, innallāha ni'immā ya'iẓukum bih, innallāha kāna samī'am baṣīrā Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. 58 Sebab Turunnya Ayat Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari al-Kalbi dari Abu Shaleh bahwa Ibnu Abbas berkata, ”Ketika Rasulullah saw. menaklukkan Mekah, beliau memanggil Utsman bin Thathah. Ketika Utsman bin Thalhah datang, Rasulullah saw. bersabda, Tunjukkanlah kunci Ka’bah kepadaku.’ Lalu dia datang kembali dengan membawa kunci Ka’bah dan menjulurkan tangannya kepada Rasulullah saw. sembari membuka telapaknya. Ketika itu juga al-Abbas bangkit lalu berkata, Wahai Rasulullah, berikan kunci itu kepada saya agar tugas memberi minum dan kunci Ka’bah saya pegang sekaligus.’ Maka Utsman menggenggam kembali kunci itu. Rasulullah saw. pun bersabda, Berikan kepadaku kunci itu, wahai Utsman.’ Maka Utsman berkata, Terimalah dengan amanah Allah.’ Lalu Rasulullah saw. bangkit dan membuka pintu Ka’bah. Kemudian beliau melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah. Kemudian Jibril turun menyampaikan wahyu kepada Rasulullah saw. agar beliau mengembalikan kunci itu kepada Utsman bin Thathah. Beliau pun memanggil Utsman dan memberikan kunci itu kepadanya. Kemudian beliau membaca firman Allah, ”Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya,...” an-Nisaa’ 58, hingga akhir ayat.”Syu’bah meriwayatkan dalam tafsirnya dari Hajjaj dari lbnu Juraij, dia berkata, “Ayat ini turun pada Utsman bin Thalhah ketika Fathul Makkah. Setelah Rasulullah saw. mengambil kunci Ka’bah darinya, beliau masuk ke Ka’bah bersamanya. Setelah keluar dari Ka’bah dan membaca ayat di atas, beliau memanggil Utsman dan memberikan kunci Ka’bah kepadanya. Ketika itu Umar ibnul Khaththab berkata, Sungguh saya tidak pernah mendengar beliau membaca ayat itu sebelumnya.’ Dan kata-kata Umar ini, tampak bahwa ayat ini turun di dalam Ka’bah.”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ لَا يَسْتَوِى الْقَاعِدُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ غَيْرُ اُولِى الضَّرَرِ وَالْمُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۗ فَضَّلَ اللّٰهُ الْمُجٰهِدِيْنَ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ عَلَى الْقٰعِدِيْنَ دَرَجَةً ۗ وَكُلًّا وَّعَدَ اللّٰهُ الْحُسْنٰىۗ وَفَضَّلَ اللّٰهُ الْمُجٰهِدِيْنَ عَلَى الْقٰعِدِيْنَ اَجْرًا عَظِيْمًاۙ ﴿٩٥﴾ lā yastawil-qā'idụna minal-mu`minīna gairu uliḍ-ḍarari wal-mujāhidụna fī sabīlillāhi bi`amwālihim wa anfusihim, faḍḍalallāhul-mujāhidīna bi`amwālihim wa anfusihim 'alal-qā'idīna darajah, wa kullaw wa'adallāhul-ḥusnā, wa faḍḍalallāhul-mujāhidīna 'alal-qā'idīna ajran 'aẓīmā Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk yang tidak turut berperang tanpa mempunyai uzur halangan dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk tidak ikut berperang tanpa halangan. Kepada masing-masing, Allah menjanjikan pahala yang baik surga dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar, 95 Sebab Turunnya Ayat Al-Bukhari meriwayatkan bahwa al-Barra’ berkata,”Ketika turun firman Allah, Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk yang tidak turut berperang tanpa mempunyai uzur halangan.. ., “hingga akhir ayat.” Nabi saw. bersabda, “Panggil si fulan.” Lalu si fulan itu datang dengan membawa tinta, papan, dan alat tulis lainnya. Kemudian beliau berkata kepadanya, “Tulislah,”Laa yastawil qaa’iduuna minal mu’miniina wal mujaahiduuna fi sabiililah Tidaklah sama antara mukmin yang duduk yang tidak turut berperang dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah.” Ketika itu Ibnu Ummi Maktum ada di belakang Nabi saw.. Maka dia berkata, “Wahai Rasulullah, tapi saya buta.” Maka turun firman Allah melengkapi ayat di atas, “Laa yastawil qaa’iduuna minal muminiina ghairu ulidh dharari wal mujaahiduuna fi sabiilillah [Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk yang tidak turut berperang tanpa mempunyai uzur halangan dengan orang yang berjihad di jalan Allah...] “ Al-Bukhari dan yang lainnya meriwayatkan dari Zaid bin meriwayatkan dari Zaid bin Arqam dan Ibnu Hibban meriwayatkan dari al-Faltan bin Ashim hadits yang serupa dengan meriwayatkan hadits yang serupa dari Ibnu Abbas. Di dalamnya disebutkan, “Abdullah bin Jahsy dan Ibnu Ummi Maktum berkata,”Tapi kami adalah orang-orang yang buta.” Hadits-hadits mereka telah saya sebutkan di dalam Turjumaanul Qur’an. Jarir meriwayatkan hadits yang serupa dari banyak yang mursal.
asbabun nuzul an nisa ayat 58